Ibadah Haji merupakan salah satu ibadah umat islam yang sangat agung, karena balasan pahalanya sangat besar yaitu berupa surga yang penuh dengan segala kenikmatan. Seorang yang mendapatkan predikat haji mabrur maka Allah akan menghapus semua dosa-dosanya sebagaimana dia baru dilahirkan. Faedah lainnya dari Ibadah haji adalah balasan berupa rejeki di dunia yang berlipat ganda. Meskipun untuk melaksanakan ibadah haji memerlukan biaya yang cukup besar namun pada kenyataannya tidak ada orang yang menjadi miskin karena berhaji, bahkan sebaliknya banyak diantara mereka yang rejekinya justru semakin bertambah banyak. Jadi berhaji bukan hanya untuk mendapatkan kepuasan spiritual atau bathiniah saja namun juga mendapatkan kesenangan duniawi juga.
Namun tentunya tidak mudah bagi seorang muslim untuk bisa melaksanakan ibadah haji, jadi sungguh beruntung bagi anda yang bisa mendapatkan kesempatan menjadi tamu Allah di baitullah.
Ibadah haji merupakan ibadah agung yang sangat berat. Karena memerlukan kesiapan mental, fisik dan biaya yang besar. Sebagian besar rangkaian ibadah haji merupakaian ibadah fisik yang cukup menguras tenaga dan fikiran. Jamaah haji di tuntut untuk selalu meningkatkan level kesabarannya. Sehingga setiap jamaah haji mutlak memiliki kesehatan fisik dan fikiran yang prima agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji secara paripurna agar memperoleh predikat Haji mabrur. Cuaca panas yang ektrim, gesekan sosial diantara para jamaah haji, antrian panjang dan lama sewaktu menuju toilet, kepadatan kerumunan jamaah yang penuh sesak, dan faktor ketidaknyamanan lainnya dapat menjadi cobaan berat dalam pelaksanaan ibadah haji.Apalagi kalau jamaah haji tersebut memiliki penyakit degenertif seperti diabetes, hipertensi dan lainnya. Karena stres akan memicu keparahan kondisi penyakit yang dideritanya tersebut yang akhirnya bisa berakibat FATAL.
Pada zaman dahulu, kaum muslimin dari berbagai negeri yang jauh, datang ke Mekah untuk berhaji. Mereka datang dengan berjalan kaki, sebagian datang dengan menunggangi hewan tunggangan seperti kuda, keledai, himar dan unta. Bahkan tidak sedikit yang datang dengan mengarungi lautan samudera menggunakan perahu layar. Sungguh perjalanan yang berat dan memayahkan yang ditempuh selama berhari-hari, berbulan-bulan bahkan menahun. Mereka siap dengan segala resikonya, menghadapi bahaya penyamun, penyakit menular, kehabisan bekal perjalanan, kelaparan, ganasnya cuaca dan badai di lautan. Tapi mereka Ikhlas menghadapi itu semua, demi bisa mendapatkan keridhoan dari Tuhan semesta alam yang telah menciptakan dan memberi mereka nikmat kehidupan.
Pada zaman modern seperti sekarang ini, bentuk tantangan untuk melaksanakan ibadah haji tentu tidak sama dengan tantangan di zaman dahulu. Sekarang transportasi sudah sedemikian sangat canggih. Jamaah haji tidak perlu lagi berjalan kaki selama berhari-hari atau berbulan-bulan untuk bisa sampai ke Baitullah. Dengan menggunakan pesawat terbang, jamaah haji hanya memerlukan hitungan jam sudah bisa sampai ke Baitullah. Namun kebanyakan yang menjadi tantangan di masa sekarang adalah kondisi fisik dan mental yang melemah. Lemah karena adanya faktor penyakit degeneratif dan lemah karena usia yang telah lanjut. Sebagaimana kita ketahui bahwa gaya hidup modern yang serba instan, ternyata juga memiliki dampak negative seperti merebaknya penyakit degenerative semisal diabetes, hipertensi, stroke, penyakit jantung, pneumonia dan kanker. Jamaah haji harus memiliki kondisi kesehatan fisik dan mental yang prima bebas dari segala penyakit agar dapat melaksanakan rangkaian ibadah haji secara sempurna. Suatu hal yang mutlak, tidak bisa di tawar lagi apabila ingin bisa melaksanakan ibadah haji secara sempurna dan mendapatkan predikat haji yang mabrur.
Kemudahan teknologi dan transportasi telah mendorong peningkatan jumlah haji dari berbagai penjuru dunia. Meskipun pemerintah Arab saudi telah membangun berbagai fasilitas untuk menunjang keamanan dan kenyamanan para jamaah haji namun karena jumlah jamaah haji yang terus membludak, bahkan pada tahun 2023 telah mencapai 1,85 juta lebih jamaah [1], membuat kondisi yang kurang nyaman bagi para jamaah tersebut. Di tambah lagi dengan faktor cuaca ektrim seperti suhu panas, menjadi tantangan tersendiri bagi para jamaah haji khususnya yang berasal dari Indonesia. Para jamaah haji dituntut untuk memiliki kesabaran Tingkat tinggi dan kondisi Kesehatan yang prima, bebas dari gangguan penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan lainnya.
Menurut data dari Kementerian Agama Republik Indonesia, jumlah jamaah haji Indonesia pada tahun 2023 ada sebanyak 209.782 jamaah, dan jumlah jamaah yang wafat atau meninggal sebanyak 773 jamaah [2]. Angka yang sangat besar di bandingkan tahun-tahun sebelumnya. Sebagian besar mereka wafat karena factor penyakit degeneratif dan usia yang sudah lanjut. Sehingga factor Istithoah Kesehatan jamaah haji menjadi isu serius yang menjadi prioritas utama pemerintah untuk menekan angka kematian jamaah haji. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, yang syarat pertama pelaksanaan hajinya adalah pelunasan biaya, pada tahun 2024 ini syarat pertama sebelum melunasi biaya haji adalah istitha’ah Kesehatan.
Oleh karena itu, syarat pertama bagi jamaah haji Indonesia untuk dapat melaksanakan ibadah haji tahun 2024 ke depan adalah “Istitha’ah” Kesehatan sebelum melakukan pelunasan biaya haji [3]. Untuk mendapatkan tip dan bimbingan seputar haji istitha'ah, para jamaah bisa bergabung dengan Bimbingan Haji Istithaah karnus, melalui link pendaftaran berikut: BIMBINGAN HAJI ISTITHA"AH KARNUS.
Lalu Apakah yang dimaksud dengan Istitha’ah Kesehatan itu? silahkan baca artikel berikutnya
Referensi:
[1] https://www.argaam.com/en/article/articledetail/id/1653897



