Melaksanakan Ibadah haji membutuhkan kondisi tubuh yang sehat dan kuat. Penyebabnya, karena mayoritas rangkaian ibadah Haji menguras fisik dan mental. Tubuh Sehat dan kuat dapat dicapai Ketika tubuh sembuh dari segala penyakit.

Ritual-ritual amalan haji seperti Thawaf, Sai, dan lempar Jumrah bukanlah pekerjaan yang mudah. Namun, thawaf, ritual mengelilingi Ka'bah, adalah kegiatan yang sangat menguras tenaga. Jarak yang harus ditempuh bisa mencapai 7 km, tergantung posisi jemaah haji terhadap Ka'bah. Semakin dekat dengan Ka'bah, semakin pendek lintasan yang harus dijelajahi.

Sementara itu, ibadah Sai juga menuntut fisik yang kuat. Sai dilakukan dengan berjalan kaki dan berlari kecil di antara bukit Shafa dan Marwah, sebanyak tujuh kali secara bolak-balik. Total jarak perjalanan untuk ibadah Sai adalah sekitar 3.15 km.

Di tengah kondisi cuaca ekstrem dengan suhu bisa mencapai 50 derajat Celcius di Mekkah, para jemaah dihadapkan pada ujian fisik dan mental yang luar biasa. Namun, tantangannya tidak berhenti di sana.

Kerumunan massa jemaah haji, yang bisa mencapai jutaan orang, menciptakan situasi penuh sesak. Berjalan bersama dengan ribuan lainnya bukanlah tugas yang mudah, terutama ketika harus berbagi ruang yang terbatas.

Antrian panjang menuju toilet umum, yang seringkali memakan waktu lebih dari 2 jam, menjadi bagian dari kisah perjalanan yang menantang saat berada di tanah suci. Semua hal tersebut adalah faktor yang berpotensi untuk memicu terjadinya stres dan kemarahan.

 
 


Tantangan Ber-Haji

Untuk meraih Haji Mabrur, jemaah haji dihadapkan pada ujian ketabahan dan keikhlasan. Mereka dilarang untuk bersikap marah, sebagaimana ajaran dalam agama Islam. Bagi jemaah haji yang memiliki riwayat penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan sejenisnya, tantangan tersebut terasa lebih berat. Bukan hanya menguji kesabaran, tetapi juga dapat membawa dampak serius pada kesehatan.

Kondisi-kondisi yang tidak menyenangkan selama ibadah haji, seperti panas yang ekstrim dan kerumunan yang padat, dapat memperburuk kesehatan para jemaah haji yang mengidap penyakit degeneratif. Bagi yang memiliki riwayat penyakit, risiko sakit parah atau bahkan kematian bisa menjadi nyata.

Bahkan, berdasarkan pengalaman beberapa tahun ke belakang, banyak dari jemaah haji yang sakit terpaksa harus absen dari menjalani ritual ibadah haji. Mereka harus dirawat di rumah sakit di tanah suci.

Keironisan ini sangat menyentuh hati, mengingat banyak di antara jemaah haji telah menempuh perjalanan jauh meninggalkan tanah air Indonesia. Mereka bepergian dalam waktu yang cukup lama dan mengeluarkan biaya besar untuk mewujudkan impian bisa beribadah haji.

Musim haji tahun 2023 mencatat jumlah jemaah haji Indonesia yang meninggal sebanyak 773 orang, mencapai angka tertinggi dalam delapan musim haji terakhir. Faktanya, sekitar 75% dari total jemaah haji adalah yang masuk dalam kategori RISTI (Resiko Tinggi), menghadapi risiko tinggi akibat penyakit degeneratif dan usia lanjut.

Wajibnya Istitha'ah Haji

Menghadapi kenyataan ini, pemerintah Indonesia melalui Kementerian Agama mengambil langkah serius dengan menerapkan "Syarat Istitha’ah Kesehatan" bagi calon jemaah haji. Dengan ketentuan ini, calon jemaah haji diwajibkan memenuhi syarat istitha’ah kesehatan sebelum memulai perjalanan ke tanah suci.

Peraturan baru ini menjadi landasan untuk menekan angka penyakit dan kematian di musim haji mendatang. Kelulusan dalam pemeriksaan istitha’ah kesehatan menjadi kunci bagi para calon jemaah haji.

Bagi mereka yang tidak memenuhi syarat, risikonya adalah batal berangkat ke tanah suci. Langkah ini diambil untuk memastikan bahwa hanya jemaah yang secara fisik dan kesehatan mampu menjalani ibadah haji yang berat yang diberangkatkan.

Harapannya dapat mengurangi angka kejadian sakit dan kematian pada musim haji mendatang. Mewujudkan haji yang sehat dan aman adalah komitmen pemerintah dalam menjaga kesejahteraan para jemaah haji Indonesia.

Solusi Penyembuhan Penyakit Diabetes, Hipertensi, PJK, Autoimun, Kanker dan penyakit degeneratif lainnya, bagi para Calon jemaah haji yang ingin Berangkat ke tanah Suci.

Apakah solusi bagi para calon jemaah haji yang ingin berangkat ke tanah suci namun mereka terlanjur menderita penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi dan lainnya?

Solusi Bagi para Jemaah Calon Haji Yang Menderita Penyakit Degeneratif

Program Haji Istitha’ah bersama Konsep Karnus merupakan panduan dan solusi yang tepat bagi jemaah haji untuk mempersiapkan kesehatan sebelum berangkat ke tanah suci.

Selain memberikan solusi penyembuhan penyakit degeneratif, program ini juga bisa diterapkan dalam pencegahan penyakit bagi setiap orang, serta meningkatkan imunitas selama melaksanakan ibadah haji.

Program Haji Istitha’ah bersama Konsep Karnus dilengkapi produk nutrisi yang sudah terbukti khasiatnya. Produk-produk ini akan menunjang proses perbaikan metabolisme tubuh. Konsep Karnus juga menyediakan layanan konsultasi tenaga medis ahli yang berpengalaman secara terpisah. 

Program Penanganan Penyakit Degeneratif (P3D) Konsep Sarnus sudah banyak diikuti peserta penderita diabetes, hipertensi, kanker dan lainnya. Banyak diantara mereka yang sudah merasakan perubahan positif, mencapai kesembuhan.
Berikut Testimoninya:

Silahkan lihat Testimoni di sini (Klik)

Program Haji Istitha’ah bersama Konsep Karnus siap membimbing jemaah haji untuk meraih progres kesehatan yang baik dari penyakit degeneratif. Selain itu, tentunya mencapai Istitha’ah Kesehatan yang menjadi syarat WAJIB untuk melaksanakan ibadah haji di masa sekarang.

Mengapa harus Istitha’ah Kesehatan bersama Konsep Karnus?

  • Berpengalaman lebih dari 5 tahun menangani Penyakit Degeneratif
  • Didampingi oleh Dokter atau Health Advisor ahli yang berpengalaman
  • Tersedia layanan Konsultasi tambahan dengan Dokter atau Health Advisor
  • Bukti kesembuhan pasien yang nyata dengan perbaikan semua parameter Kesehatan, seperti penurunan angka HbA1c yang signifikan bagi penderita diabetes, tekanan darah yang stabil, dan lainnya. Laporan kesembuhan pasien Konsep Karnus dapat disimak di link berikut:

Laporan Kesembuhan Pasien Konsep Karnus

Program Haji Istitha'ah kesehatan Konsep Karnus merupakan Solusi Tepat terapi penanganan penyakit degeneratif dan solusi hidup sehat bagi para jemaah calon haji. 

Program Haji Istitha'ah kesehatan konsep karnus ini terbagi ke dalam 2 program menyesuaikan dengan kondisi jemaah calon haji, yaitu Program Haji Istitha'ah 1 dan Program Haji Istitha'ah 2.

  • Haji Istitha'ah 1 dikhususkan bagi jemaah calon haji yang telah divonis mengidap penyakit degeneratif seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung, dan penyakit degeneratif lainnya
  • Haji Istitha'ah 2 bagi para jemaah calon haji yang merasa kesehatan nya kurang baik namun belum divonis mengidap penyakit degeneratif. Selain itu, program ini juga bisa diikuti oleh para jemaah haji yang ingin memelihara kesehatannya.

Silahkan Pilih Layanan Kami:

Paket Istitha'ah 1: Program Penyembuhan Penyakit Degeneratif

Paket Istitha'ah 2: Solusi Hidup Sehat Sebelum Berangkat Haji

 
Ada Pertanyaan? Silahkan daftar Konsultasi Secara Gratis dengan Tim Dokter atau Health Advisor Kami: